Idea & Thoughts

Mengulik Lifelong Learning, Salah Satu Kebiasaan Positif untuk Meraih Kesuksesan

Aprilia Ferdiana - Tue Oct 26 2021

Bagaimana caranya memulai sebuah kesuksesan? Sukses bisa diawali dari sebuah mindset yang Anda ciptakan.

Orang sukses selalu ingin mengembangkan dirinya lebih baik lagi dari waktu ke waktu. Sebaliknya, orang yang berpikir untuk berhenti belajar itu sama dengan orang yang berhenti memperjuangkan kesuksesan dalam hidupnya.

Sejatinya hidup terus berjalan. Ada banyak hal baru yang muncul di kehidupan. Kalau kita tidak mau belajar, kita akan tertinggal dari orang-orang yang senang belajar. Meski begitu, tidak semua hal harus dipelajari. Cukup ambil pelajaran yang penting kaitannya dengan nilai-nilai hidup yang diyakini.

Tentang belajar, menurut Nasution, belajar ialah proses untuk menambah dan mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Sedangkan menurut Ernest R. Hilgard, belajar ialah proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

Belajar tidak sekadar mempelajari suatu hal lalu berhenti di situ saja. Belajar dilakukan secara berkelanjutan. Hal ini seperti perjalanan seseorang mencari pengetahuan sepanjang hidupnya. Prinsip ini dinamakan dengan lifelong learning.

Lifelong learning bisa diartikan sebagai usaha untuk belajar secara berkelanjutan dalam rangka mengembangkan kapasitas diri. Karena prosesnya yang panjang, diperlukan motivasi yang kuat untuk terus berkembang dan menikmati prosesnya.

Prinsip lifelong learning penting pada zaman ini karena bisa memberikan Anda kesempatan untuk memiliki kehidupan yang lebih baik. Perkembangan teknologi terus berkembang sehingga orang yang mau terus belajar akan bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas hidup.

Jika Anda ingin selalu mengembangkan diri, maka prinsip lifelong learner bisa Anda pegang. Untuk mengadopsi kebiasaan positif ini, Anda harus memiliki komitmen untuk meluangkan waktu mempelajari hal lain di luar bidang Anda yang biasanya sudah banyak memakan waktu.

Misalnya, mendengarkan podcast pengembangan diri maupun kursus online di sela-sela kesibukan Anda sepertinya mudah dilakukan. Anda hanya memerlukan telepon genggam dan waktu sejenak. Itu pun masih bisa dilanjutkan atau diulangi lagi di lain waktu.

Padatnya jam bekerja bukanlah halangan untuk Anda mengembangkan diri. Mari menilik dari orang-orang sukses di dunia yang senang belajar.

Mark Zuckerberg, CEO Facebook ini ternyata selalu meluangkan waktunya dua minggu sekali untuk membaca satu buku yang berkaitan dengan sejarah, kepercayaan, teknologi dan lainnya.

Bill Gates, CEO Microsoft ini juga memiliki kebiasaan positif membaca buku. Setiap tahun, ia merampungkan 50 buku.

Dari contoh tersebut bukan berarti hanya dengan membaca buku bisa membuat Anda sukses seketika. Ada faktor lain yang memengaruhi diantaranya kerja keras, kreativitas, dan komitmen, kemauan menerapkan ilmu yang didapat dari buku, serta hal lainnya. Maka dari itu, penting untuk selalu belajar meningkatkan diri. Ketika pengetahuan semakin luas, semakin banyak hal yang bisa kita lakukan.

Belajar sepanjang hayat terdengar sangat melelahkan. Seolah-olah Anda harus mempelajari hal baru setiap waktu agar tidak ketinggalan zaman di era yang kompetitif ini.

Dalam hal ini Anda sendirilah yang menentukan. Bagaimana ritme yang pas dengan Anda. Apa saja yang perlu didahulukan untuk dipelajari. Jangan sampai semua hal Anda ikuti hingga menimbulkan kebosanan dalam belajar.

Berikan pandangan positif terlebih dahulu untuk lifelong learning, sebelum Anda benar-benar memutuskan untuk menjalani prinsip itu. Jika Anda menjalaninya dengan senang hati dan pikiran yang positif, hal ini akan sejalan dengan manfaat yang akan Anda dapatkan.

Jika Anda menganggap belajar akan membuat Anda berkembang, itulah yang akan didapatkan. Jika Anda menganggap belajar hanya melelahkan, itulah yang akan didapatkan. Hati-hati dengan mindset. Apa yang dipikirkan bisa menjadi kenyataan. Setting pikiran Anda terlebih dahulu sebelum memutuskan sesuatu. Anda bisa memulainya dari sekarang.

Cara Membiasakan Diri Menjadi Lifelong Learner

Sekarang, Anda sudah siap untuk mulai menjadi seorang lifelong learner. Berikut ada hal-hal yang perlu diperhatikan saat Anda memutuskan menjadi lifelong learner :

1. Memiliki niat dan tujuan

Saat Anda memiliki mindset bahwa prinsip lifelong learning itu baik untuk dijalankan, langkah selanjutnya adalah menentukan niat. Kenapa Anda ingin menjadi seorang lifelong learner. Misalnya, ingin mengimplementasikan ilmu tersebut untuk bisa membantu banyak orang, menjadi orang tua yang memiliki banyak pengetahuan untuk dibagikan kepada anak-anak, menjadi seseorang yang semakin bijak hingga akhir hayat.

2. Membuat catatan

Tuliskan semua hal yang ingin Anda pelajari, lalu pajang di tempat yang sering dijangkau. Semakin sering melihatnya, semakin Anda terikat dengan hal tersebut. Jangan lupa update secara berkala ketika sudah menyelesaikannya satu per satu. Ganti dengan hal selanjutnya yang ingin dipelajari.

Perlu dicatat bahwa belajar bukan hanya tentang akademik saja. Anda bisa belajar dimanapun, kapanpun, kepada siapapun. Jadi, setiap kali Anda mempelajari sesuatu tentang kehidupan yang terasa berharga, simpan ingatan tersebut dalam bentuk catatan. Hal ini bisa menjadi warisan berharga untuk keturunan Anda.

3. Mengenali diri sendiri

Ini satu hal penting yang tidak boleh Anda lupakan. Bagaimana Anda akan belajar, juga dipengaruhi oleh segala sesuatu yang ada dalam diri. Mulai dari bakat hingga minat.

Misalnya, Anda memiliki bakat dalam hal visual. Anda senang sekali menggambar sesuatu. Orang lain juga berkata bahwa karya Anda begitu indah. Nah, jika Anda hanya berhenti disitu saja apakah bisa berkembang? Maka dari itu, mulailah untuk mengenalkan karya tersebut ke khalayak yang lebih luas, mempelajari teknik-teknik lain dari professional designer, mempelajari cara memasarkan jasa Anda sehingga berguna bagi orang yang membutuhkan, dsb.

Contoh lain, Anda berminat mempelajari dunia kepenulisan. Karena minat itulah, Anda mulai mencari informasi mengenai pelatihan menulis, rutin menulis setiap hari, mempublikasikannya di media sosial dan menelurkan sebuah karya yang bisa dinikmati banyak orang.

Dari hal tersebut dapat diketahui bahwa bakat dan minat akan mempermudah proses Anda ketika mempelajari sesuatu. Namun, Anda tetap bisa mempelajari hal lain asalkan memiliki kemauan.

4. Menentukan cara pembelajaran

Ketika Anda ingin belajar, tentukan cara yang paling sesuai dengan kepribadian maupun situasi Anda. Ada yang senang dengan membaca, mendengarkan, maupun praktik.

Misalnya, Anda ingin belajar mengenai komunikasi efektif. Anda bisa belajar dari cara yang disukai terlebih dahulu. Membaca buku-buku komunikasi. Jika Anda ingin belajar secara audio di waktu luang, mendengarkan podcast bisa menjadi pilihan.

5. Manajemen waktu

Apalah artinya mempelajari banyak hal namun masih kesulitan dalam membagi waktu. Anda bisa saja memiliki rutinitas lain yang berkaitan dengan pekerjaan tetap. Namun, jangan sampai semua hal yang dipelajari menjadi tidak maksimal. Aturlah waktu yang Anda miliki dengan efektif. Urutkan dari yang prioritas terlebih dahulu.

6. Komitmen

Jika Anda sudah melewati hal-hal di atas, langkah selanjutnya adalah mengatakan pada diri sendiri bahwa Anda akan berkomitmen atas keputusan yang sudah dibuat. Komitmen berarti menjalani suka dan duka. Jangan menjadikan apapun sebagai halangan untuk belajar. Karena sejatinya, kita juga belajar dari hal-hal yang dialami setiap hari.

Bagaimana Sertiva Mendukung Lifelong Learning

Sertiva sangat mendukung setiap orang, organisasi, atau lembaga pendidikan untuk melakukan berbagai kegiatan pengembangan diri serta menebarkan manfaat kepada setiap orang yang terkait di dalamnya. Sehubungan dengan hal itu, Sertiva ingin menjadi bagian dari proses tersebut. Caranya adalah dengan memfasilitasi penerbitan sertifikat digital secara otomatis.

Anda mungkin tahu bahwa sertifikat itu penting sebagai bukti kepemilikan sesuatu yang sah maupun apresiasi atas usaha yang telah dilakukan. Dengan menerbitkan sertifikat di Sertiva, hal ini akan memudahkan setiap lembaga dalam memberikan bukti atau apresiasi kepada para peserta. Karena setiap sertifikat yang keluar dipastikan aman dan sah, memiliki penomoran sesuai nama masing-masing peserta, mudah dibuat, mudah didistribusikan dalam satu waktu dan mudah diverifikasi.

Organisasi dan lembaga pendidikan tak perlu menghabiskan waktu lama untuk mengurusi ribuan sertifikat, mereka bisa beralih untuk mengadakan acara-acara lainnya secara berkelanjutan. Inilah bagaimana sebenarnya Sertiva sangat mendukung lifelong learning.

Menerapkan prinsip lifelong learning memang membutuhkan perjuangan, tapi lama kelamaan akan menjadi ringan ketika Anda sudah membiasakan diri. Sudah siap? Anda bisa memulainya dari poin-poin yang sudah dijelaskan di atas. Selamat berproses!

Artikel yang Mungkin Anda Inginkan
Article Image
Idea & Thoughts
Pentingnya Kredensial Digital...

Diksy Paramitha - Mon May 31 2021

Article Image
Idea & Thoughts
Diperingati Lagi Hari Santri N...

Aprilia Ferdiana - Fri Oct 22 2021

Article Image
Idea & Thoughts
Hari Sumpah Pemuda Sebagai Mom...

Aprilia Ferdiana - Thu Oct 28 2021

Article Image
Idea & Thoughts
Growth Mindset vs Fixed Mindse...

Aprilia Ferdiana - Sat Oct 30 2021