Customer Story

Mengenal Platform Edukasi Terkait Gizi Bernama Gizipedia Indonesia

Aprilia Ferdiana - Fri Dec 17 2021

Kesadaran gizi akan membuat masyarakat memiliki pengetahuan dan pemahaman terkait gizi serta membantu dalam pembuatan keputusan. Ini meliputi pola makan maupun aktivitas fisik untuk menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh. Namun, pemahaman terkait gizi oleh masyarakat Indonesia nampaknya masih kurang.

Berdasarkan data dari Global Nutrition Report pada 2018, Indonesia termasuk dalam 17 negara dengan tiga permasalahan gizi yaitu stunting, wasting, dan overweight. Ini menjadi sebuah alasan pentingnya memberikan edukasi gizi untuk masyarakat Indonesia. Pasalnya, perkembangan setiap anak dari berbagai penjuru negeri bisa berpengaruh pada masa depan bangsa yang lebih baik.

Di zaman yang serba digital ini Anda tidak harus pergi jauh untuk berkonsultasi pada tenaga kesehatan. Saat ini banyak platform online yang bisa dikunjungi untuk belajar dan berkonsultasi pada ahlinya. Salah satunya adalah Gizipedia Indonesia.

Gizipedia Indonesia adalah platform edukasi gizi untuk masyarakat serta calon ahli gizi di seluruh Indonesia yang didirikan pada 29 April 2019. Gizipedia memiliki aktivitas utama yang berfokus pada sharing informasi di media yang ada. Konten yang dibuat seperti di Instagram pun tak lupa mencantumkan sumber sehingga bisa dipercaya. Hal ini bertujuan untuk menghindari hoax yang kini semakin marak di media sosial. Di sela-sela aktivitas rutin membuat konten juga ada kegiatan utama lainnya seperti webinar dan talkshow. “Ke depannya kami juga ada rencana untuk membuat pelatihan singkat.” kata Hafizhatunnisa saat dihubungi tim Sertiva pada November lalu.

Perjalanan Gizipedia dimulai saat Hafizhatunnisa dan teman-teman ahli gizi lainnya membuat konten informasi. Tujuan awalnya adalah untuk mengedukasi mahasiswa terkait gizi. Semacam survival tips untuk mahasiswa. Setelah dijalani, ternyata banyak dari masyarakat umum yang tertarik untuk menjalani pola hidup sehat. Mereka pun membutuhkan informasi yang sama tentang gizi.

Hal ini menjadikan produk yang dikeluarkan juga terbagi menjadi dua yaitu untuk mahasiswa dan masyarakat umum. Produk yang dikeluarkan untuk mahasiswa berupa produk fisik seperti buku atau tulisan yang merupakan inovasi dari Gizipedia. Sedangkan untuk masyarakat umum yang sekarang masih berjalan yaitu konsultasi gizi, affiliate on catering, atau kolaborasi dengan pemerintah untuk menggalakkan pola hidup sehat di masyarakat.

“Isu yang benar-benar ingin kami luruskan awalnya sangat sederhana yaitu berkaitan dengan konsumsi serat.” kata Hafizhatunnisa, Founder of Gizipedia Indonesia. Dia menambahkan kalau di negara Indonesia ini sebenarnya harga sayur dan buah jauh lebih murah daripada di negara tetangga. Akan tetapi, 97% masyarakat Indonesia masih kurang dalam konsumsinya. Misi itulah yang akan terus dibawa hingga beberapa waktu ke depan.

Hafizha menuturkan bahwa pada awal merintis Gizipedia belum memiliki niat untuk berbisnis. Jika ada orang yang membutuhkan bantuan maka ia bersedia membantu. Lama kelamaan ada keinginan untuk berkolaborasi agar bisa memberikan fasilitas yang lebih besar dan pelayanan yang lebih baik. Dari situlah Gizipedia mulai berkembang. Meski terbilang baru, Gizipedia juga sudah mendapatkan penghargaan dari Persatuan Ahli Gizi Indonesia dalam pengabdian edukasi gizi untuk masyarakat.

Gizipedia juga memiliki strategi agar hubungan dengan user terus terjaga. “Kami tetap keep in touch dengan followers lama yang memang sudah loyal.” tutur Hafizha. Strategi yang sampai saat ini masih dilakukan yaitu mengadakan berbagai webinar terkait gizi. Sebagai contoh, diadakan webinar tentang gizi untuk para atlet. Saat mengadakan webinar tersebut diadakan ticketing terlebih dahulu. Bagi peserta yang mendaftar melalui himpunan kampus, Gizipedia menawarkan potongan tiket. Saat ini ada sekitar 82 kampus yang sudah memiliki kontak dengan Gizipedia.

Dalam melaksanakan webinar, Gizipedia awalnya melakukan sharing informasi di Whatsapp Group yang diberi nama Kuliah WA. Seiring berjalannya waktu, kini event-event lebih banyak diadakan melalui virtual meeting seperti webinar. Hafizha mengatakan dalam sekali Gizipedia mengadakan event, peserta yang hadir berkisar 100-500 orang. Namun dalam beberapa acara juga bisa mencapai 1000 orang saat acara tahunan.

Awalnya, penerbitan sertifikat juga dilakukan secara manual. Mulai dari mendesain, memberi nama, mengupload ke google drive, hingga mengirimkannya ke seluruh email peserta. Baru kemudian mencoba menggunakan Sertiva setelah beberapa lama mengetahui adanya platform ini.

Menurut Hafizha, Sertiva sangat memudahkan dalam menyelesaikan tugas penerbitan sertifikat. “Ini sangat menghemat waktu juga. Biasanya sertifikat bisa diterbitkan dalam 5 menit karena kami sudah ada data dalam bentuk excel, desain juga sudah siap.” katanya.

Artikel yang Mungkin Anda Inginkan
Article Image
Customer Story
Ribuan Sertifikat Digital Tela...

Saga Iqranegara - Thu Aug 05 2021

Article Image
Customer Story
Bagaimana Kaskus Networks Bera...

Aprilia Ferdiana - Tue Nov 02 2021

Article Image
Customer Story
Serba Serbi Penerbitan Sertifi...

Aprilia Ferdiana - Sat Nov 06 2021

Article Image
Customer Story
Institut Teknologi Tangerang S...

Aprilia Ferdiana - Wed Dec 08 2021