Memasuki musim penghujan, bencana banjir melanda beberapa daerah di Indonesia. Sebut saja Semarang, Pekalongan, Manado, hingga yang terbaru adalah Ibukota Jakarta. Bencana alam ini menimbulkan banyak kerusakan materi, seperti rumah dan barang berharga yang rusak akibat tergenang banjir. Barang berharga ini tidak sekedar kendaraan, uang, ataupun peralatan elektronik, melainkan juga surat-surat berharga, seperti ijazah, sertifikat, dan piagam penghargaan.
Para korban merasakan kerugian yang sangat besar ketika surat-surat tersebut mengalami kerusakan. Hal ini dikarenakan surat-surat merupakan bukti kepemilikan yang sulit untuk didapatkan. Pengalaman ini pula yang dimiliki oleh Endar Karmila Endang atau yang biasa dipanggil Mey.
Mey adalah seorang wiraswasta asal Kendari yang juga sering memberikan pelatihan dan menjadi pembicara di sejumlah acara. Untuk bisa memberikan pelatihan dan presentasi di depan umum, tentunya ia akan membutuhkan ijazah dan sertifikat sebagai bukti dari keterampilan yang ia miliki.
Sayangnya, bencana banjir bandang yang melanda kota Kendari pada tahun 2009 lalu telah merusak surat-surat tersebut, termasuk piagam penghargaan yang telah ia dapatkan dengan susah payah. Banjir kala itu memang merupakan banjir bandang terparah yang melanda kota Kendari dengan ketinggian mencapai dada orang dewasa. Surat-surat berharga yang telah rusak terkena air dan lumpur yang dibawa oleh banjir tersebut pun sudah tidak dapat diperbaiki. Mey bisa saja mengurusnya kembali, tapi tentu akan sangat merepotkan dan membutuhkan banyak waktu untuk menyelesaikannya.
Dari musibah ini, keinginan Mey yang awalnya akan mendaftar CPNS harus pupus karena ia tidak lagi memiliki ijazah dan sertifikat yang telah ia dapatkan selama bertahun-tahun sebagai syarat untuk melamar CPNS. Hingga pada akhirnya, ia harus merintis karir menjadi wiraswasta yang sampai sekarang masih dijalaninya. Mungkin sudah menjadi jalan hidupnya, siapa sangka kerja keras Mey kini berbuah hasil. Ia menjadi seorang wiraswasta sukses sekaligus pembicara di berbagai acara.
Pengalaman seperti inilah yang dapat dijadikan pelajaran bagi orang lain bahwa keamanan surat berharga ternyata sangatlah penting. Simpanlah surat-surat berharga di tempat yang aman supaya tidak mudah rusak. Lantas, bagaimanakah supaya surat berharga aman dan tidak mudah rusak?
Sertifikat Digital Menjadi Solusi
Teknologi yang sudah sangat berkembang pada zaman sekarang memungkinkan banyak hal untuk diubah secara digital dan menjadi sebuah solusi terhadap berbagai permasalahan, termasuk soal pembuatan sertifikat. Sertifikat digital atau E-Certificate dapat dibuat Sertiva. Dengan Sertiva, sertifikat digital akan tersimpan di dalam dashboard penerima sertifikat (Holder) seta dapat diunduh dalam bentuk PDF. Dengan begitu, sertifikat akan menjadi lebih aman dan terhindar dari kerusakan yang diakibatkan oleh bencana alam, termakan usia, maupun faktor lainnya.
Safe and Secure
Sertiva menjamin keamanan sertifikat, baik dari keutuhan maupun data pribadi dan data isi dari sertifikat itu sendiri. Hal ini dikarenakan informasi tersebut tersimpan di dalam teknologi cloud yang menjamin keamanan dan aksesibilitas hingga 99%. Di dalam cloud, data personal dari pengguna disimpan di data center yang keamanannya dijaga dengan sangat ketat sehingga akan sangat terjaga.
Data center juga tidak hanya terletak di satu lokasi saja, sehingga apabila terjadi suatu musibah tetap dapat diakses di tempat lain. Tak hanya itu saja, data center Sertiva juga memiliki fitur backup data yang dilakukan secara reguler sehingga data pengguna akan tersimpan dengan baik.
Sertiva selalu berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan data sertifikat digital yang diterbitkan melalui Sertiva. Keabsahan data sertifikat juga akan tersimpan dengan sangat baik. Hal lainnya yang tak kalah penting, pengakuan kepada penerima sertifikat akan tetap terjaga selama data sertifikatnya tersimpan di Sertiva.
