Customer Story

Institut Teknologi Tangerang Selatan, Tonggak Baru untuk Mendukung Pendidikan Berkelanjutan

Aprilia Ferdiana - Wed Dec 08 2021

Institut Teknologi Tangerang Selatan, sebuah Institusi Perguruan Tinggi Swasta yang resmi terlahir pada tahun 2019 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 798/KPT/I2019. Kampus ini berlokasi di Komplek Komersial BSD Kav 9, Jl. Raya Serpong, Lengkong Karya, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan.

Sebagai tonggak baru dalam ranah pendidikan, ITTS mempunyai misi yang sama dengan Pemerintah Tangerang Selatan yaitu mewujudkan kota yang memiliki sumber daya cerdas, modern, dan religius.

Sejak diresmikan ITTS membuka tiga program studi diantaranya S1 Teknologi Informasi, S1 Informatika, dan S1 Informasi. Meski berfokus di bidang IT, alumni ITTS juga mendapatkan ilmu entrepreneur sebagai bekal untuk bisa bersaing di kancah yang lebih luas lagi.

Meski masih terbilang baru, banyak orang yang bahu membahu membangun kampus ini. Tim Sertiva telah melakukan wawancara dengan beberapa pihak terkait yaitu Agung Budi Prasetio, S.T., M.Eng. selaku Wakil Rektor II Bidang Administrasi, Umum dan Kerjasama; Ancha Novia dan Choirul Anwar selaku staf marketing ITTS sekaligus pengelola akun organisasi ITTS di Sertiva.

Bersama Agung Budi Prasetio, beliau mengungkapkan bahwa pendirian ITTS berawal dari sebuah keresahan dimana terdapat banyak kampus namun outputnya sangat kurang. Hingga pada tahun 2018 lahirlah ide untuk membuat kampus yang sesuai dengan versi mereka di bidang industri kemudian lahirlah ITTS pada tahun 2019.

ITTS yakin berdiri di tengah maraknya kampus yang memposisikan diri sebagai teknologi karena memiliki ciri khas tersendiri. ITTS benar-benar fokus pada sektor cyber security yang dinilai akan terus berkembang. Hal ini karena kejahatan cyber belum bisa dikendalikan sampai saat ini. Itulah yang membedakan ITTS dengan kampus lainnya.

ITTS didukung oleh beberapa industri di belakangnya. Hal ini menjadikan secara kurikulum sudah mendekati kekinian walaupun belum sempurna. Faktor yang diunggulkan diantaranya mengenai blockchain, data science dan khususnya cyber security.

Membangun trust dan awareness dari para akademia juga penting dilakukan. Apalagi mereka adalah salah satu tonggak dari pendidikan itu sendiri. ITTS dalam hal ini memberikan layanan terbuka bagi semua komponen kampus tentang membangun institusi bersama. Bahkan rutin setiap hari selasa diadakan pertemuan khusus untuk berdiskusi mengenai bisnis, teknikal, dan lain-lain. Sedangkan cara membangun engagement dengan para pelajar, Agung mengatakan bahwa dirinya beserta pimpinan lainnya bisa dihubungi mahasiswa 24 jam selagi berstatus online.

Dalam waktu 10 tahun ke depan, ITTS memiliki mimpi besar untuk bisa mendapatkan status juga terkait kuliah online. Hal ini dikarenakan ada potensi baik ke depannya serta saat ini mahasiswanya lebih dari 70% juga di luar Tangerang Selatan. ITTS juga bermimpi agar setiap mahasiswanya sudah terserap di dunia kerja sebelum lulus kuliah.

Wawancara pun beralih bersama Ancha Novia selaku staf marketing ITTS. Ia bertugas untuk melakukan berbagai promosi seperti pendaftaran mahasiswa baru. Promosi itu bisa berupa event-event supaya masyarakat aware akan adanya ITTS. Event-event biasanya diadakan dua kali dalam sebulan. Tentu terhitung cukup banyak event yang dilakukan dalam satu tahun.

Salah satu event ITTS yang menarik minat banyak orang ialah saat mengundang pembicara yang cukup terkenal yaitu Onno Widodo Purbo. Hal ini pun berimbas pada penerbitan sertifikat yang membludak hingga ribuan sertifikat yang diterbitkan. Sedangkan dulu saat awal-awal mengadakan event, sebanyak 200-300 sertifikat diterbitkan.

Baru-baru ini dalam 4 event terakhir yang dilaksanakan melalui zoom, masing-masing event berhasil menggaet sebanyak 2000-3000 pendaftar. Ada yang berasal dari kampus lain bahkan luar daerah karena acara ini terbuka untuk umum.

ITTS mulai menggunakan Sertiva dari awal tahun 2021. Sebelumnya, mereka masih menerbitkan sertifikat secara manual. Ada 2 cara manual yang pernah dilakukan. Pertama, mengupload semua sertifikat ke dalam Google Drive lalu mengirimnya ke seluruh email peserta kemudian peserta memilih sertifikatnya sendiri dalam Google Drive tersebut. Kedua, mengirim satu per satu sertifikat langsung ke masing-masing email peserta.

Pada awal-awal mengadakan event masih belum ada kendala mengirim secara manual dikarenakan jumlah pesertanya yang masih sedikit. Biaya pun masih belum ada karena proses pengerjaannya dilakukan sendiri. Saat itu juga 2 acara pertama masih berupa podcast, belum mengadakan webinar seperti akhir-akhir ini. Baru setelahnya saat peserta mulai ribuan dari webinar, ITTS menggunakan Sertiva.

Di akhir sesi diskusi, Ancha mengatakan bahwa panduan yang ada di Sertiva sudah cukup membantu. Adapun fitur yang dirasa paling berguna menurutnya yaitu import recipient karena tidak membuang waktu seperti pengerjaan manual.

Artikel yang Mungkin Anda Inginkan
Article Image
Customer Story
Ribuan Sertifikat Digital Tela...

Saga Iqranegara - Thu Aug 05 2021

Article Image
Customer Story
Bagaimana Kaskus Networks Bera...

Aprilia Ferdiana - Tue Nov 02 2021

Article Image
Customer Story
Serba Serbi Penerbitan Sertifi...

Aprilia Ferdiana - Sat Nov 06 2021

Article Image
Customer Story
PPI Edufest, Wujud Kepedulian...

Aprilia Ferdiana - Mon Dec 13 2021