Politeknik Jakarta Internasional merupakan salah satu kampus yang berfokus mendidik mahasiswanya untuk menjadi SDM yang handal di dunia kepariwisataan. Memulai pendidikan pada tahun 1994, kampus yang awalnya dikenal dengan sebutan Akademi Pariwisata Jakarta Internasional Hotels School ini disahkan pada 16 Mei 1995 oleh Kementrian Pendidikan & Kebudayaan. Lokasi pertamanya berada di Hotel Borobudur Intercontinental. Kemudian, pada tahun 1997 lokasinya pindah di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) Jakarta Selatan.
Akademi Pariwisata Jakarta Internasional Hotel School berubah menjadi Politeknik Jakarta Internasional pada 3 Oktober 1995 berdasarkan SK Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia No. 902/KPT/I/2019. Kampus ini merupakan anak perusahaan di bawah PT. Jakarta Intenational Hotel and Development yang berada di bawah naungan Group Artha Graha.
Memiliki visi menjadi lembaga pendidikan tinggi hospitality unggulan bertaraf internasional, kampus ini terus berbenah hingga bisa menjadi seperti saat ini. Hingga saat ini program studi yang ditawarkan diantaranya D3 Perhotelan (Culinary Management, Pastry Management, Rooms Division Management, Food & Beverage Service Management, Public Relations Management, MICE Management), D4 Pengelolaan Perhotelan, D4 Analisis Keuangan, D4 Keamanan Sistem Informasi.
Sebelum berubah menjadi politeknik, program studi perhotelan yang ditawarkan hanya 4. Kemudian pada tahun 2008 ditambah jurusan Public Relations Management, kurang lebih pada tahun 2017 ditambah juga jurusan MICE Management. Setelah berubah menjadi politeknik, baru ada tambahan D4. Sedangkan logonya tidak mengalami banyak perubahan karena menggunakan logo lama yang masih bertuliskan JIHS. Logo tersebut sudah familiar di dunia industri.
Saat melakukan wawancara dengan pihak Politeknik Jakarta Internasional, diketahui bahwa politeknik ini sebelumnya bukan kampus. Awalnya masih berupa hotel yang membuka pendidikan atau learning center untuk mensupport kebutuhan internal Hotel Borobudur itu sendiri. Seiring berjalannya waktu karena peminatnya semakin banyak maka dibukalah sebuah lembaga pendidikan.
Peluang karir yang ada juga terbentang luas baik dari posisi sebagai chef, barista, public relation, hotel service supervisor, housekeeper, event management, waiter/waiters, front office, food and beverage manager, dan lainnya. Peluang tersebut ada karena perkembangan hotel juga terus meningkat khususnya di daerah perkotaan seiring positifnya pertumbuhan ekonomi. Para mahasiswa bisa mengambil peluang yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sendiri. Tentunya untuk bisa menempati posisi yang diinginkan tidak terjadi secara tiba-tiba. Kebeerhasilan yang bisa diraih tergantung dari pengetahuan, pengalaman, kerja keras, dan doa yang tak pernah putus untuk meraih impian. Pengetahuan dan pengalaman itu bisa didapat salah satunya dengan menempuh pendidikan di Politeknik Jakarta Internasional.
Hingga saat ini ribuan alumni sudah tersebar di berbagai tempat baik Indonesia maupun luar negeri . Di Indonesia khususnya dunia perhotelan rata-rata alumni bekerja di hotel bintang 4-5. Sedangkan di luar negeri ada alumni yang bekerja di Dubai, Emirate Arab, Qatar, Papua Nugini, Bangladesh, Australia, dan lainnya.
Selama menjadi lembaga pendidikan, Politeknik Jakarta Internasional juga sering mengadakan berbagai acara yang memerlukan sertifikat. Contoh sertifikat yang diterbitkan diantaranya sertifikat pendamping ijazah yaitu sertifikat teknis, sertifikat yang diterbitkan oleh lembaga sertifikasi profesi (sertifikat kompetensi dari LSP), dan sertifikat webinar.
Sertifikat yang berkaitan dengan kegiatan internal seperti pelatihan dan webinar diterbitkan oleh kampus politeknik ini sendiri. Sebelum pandemi, sertifikat dikerjakan secara manual mulai dari mendesain hingga menerbitkan ke para peserta. Baru kemudian setelah beberapa waktu akhirnya menggunakan Sertiva untuk penerbitan sertifikat digital.
